Sang Putri

Friday, December 28, 2007

Menanggung dosa itu berat

Walau pun pada orang yang alim

Wajib manusia menutup aurat

Terutamanya pada wanita muslim

Ada sebuah cerita di sebuah kota di Jawa Tengah. Cerita ini saya peroleh dari seorang guru yang mengajar di sekolah menengah atas negeri di kota Solo. Alkisah, ada seorang mahasiswi yang hendak pulang dari kegiatan kampus. Pada saat itu, jarum jam menunjuk waktu pukul 9 malam. Meskipun di kota, bus-bus yang biasa berlalu lalang sudah waktunya pulang dan masuk ”kandang”nya. Begitu pula dengan angkot. Memang khusus untuk angkot, biasanya beroperasinya bisa nyampai pukul 12 malam. Hanya saja, sangat sedikit dan sulit untuk menemukan angkot di waktu malam, sekalipun di kota. Terlebih lagi, letak kampus si wanita tersebut berada di pinggiran kota. Untuk mencari taksi, dia setidaknya harus telephone ke taxi center terlebih dahulu. Dan dia sendiri tidak hafal nomor teleponnya. Beberapa menit kemudian, sebuah mobil minivan menghampirinya. Mobil tersebut isinya pria semua. Hanya ada satu wanita usia tengah baya. Setelah membuka kaca mobil, salah seorang isi mobil tersebut lantas menawari tumpangan. Setelah berpikir sesaat, si wanita pun mengiyakan untuk ikut tumpangan mobil tersebut. Padahal waktu itu, si wanita sudah bingung dan dikecam rasa takut, apakah dia bisa pulang apa tidak. Ketika di mobil pun, si wanita tersebut juga masih merasa takut kalau ternyata dia justru salah masuk mobil. Dia takut jangan-jangan dia akan di”apa-apa”kan. Lantas, sang perempuan itu memberanikan untuk bertanya kepada para pria yang ada di dalam mobil di tengah perjalanan menuju rumahnya,

“kenapa mas-mas mau memberikan saya tumpangan?” ujarnya.

“sebenarnya, kami tuh merasa hormat kepada mbak. Mbak kan mengenakan jilbab, jadi kami takut kalau-kalau ada sesuatu terjadi pada mbak. Meskipun kami ini bukan orang alim, tapi kami bisa kok untuk menghormati wanita yang terhormat” ujar salah seorang diantara mereka dengan agak pelan.

********

Benar juga orang bilang bahwa kehormatan seseorang bisa diukur dari pakaian yang dikenakan. Dalam sebuah pepatah jawa dikatakan, bahwa kehormatan itu gumantung ono ing lathi lan busono. Artinya bisa dilihat dari kalimat-kalimat yang diucapkan dan pakaian yang dikenakan.

Di tengah perkembangan budaya dan tradisi yang berkiblat pada dominasi budaya eropa, orang pada masa sekarang lebih tertarik mengembangkan budaya fisik yang justru kurang membangun. Kini orang dengan bangga menunjukkan dan mempertontonkan hampir seluruh bagian tubuhnya. Tidak hanya di televisi, di jalananan, di mall, restaurant, dan di tempat-tempat umum pun kini banyak kita saksikan ”pemandangan” wanita yang memperlihat dada, pantat, dan pusar serta ketiaknya di tengah umum. Anehnya lagi, terkadang kita, kalangan kaum hawa, juga merasa tidak jengah menjadi objek seperti itu. Justru senang. Semakin banyak dilihat semakin siip. Yang lebih aneh lagi, para suami juga sering bangga dan ingin membanggakan kecantikan istrinya itu di depan umum. Di pesta-pesta pun, para suami dengan bangganya menunjukkan kepada para koleganya ”ini lho istrinya saya, cantik kan...?”. Gejala seperti ini sebenarnya aneh. Seorang suami seharusnya justru harus merasa cemburu jika istrinya dilihatin oleh orang-orang. Kalau tidak demikian, lantas apa bedanya suami dengan orang lain jika sama-sama bisa menikmati ”keindahan” istrinya. Oh duhai para wanita, ”keindahanmu” melebihi pahatan para pematung yang membuat arca, melebihi keelokan lukisan sang maestro Da Vinci yang penuh dengan misteri, melebihi pemandangan alam yang menyejukkan mata memandang, maka itu tutuplah keindahanmu dengan iman dan takwa. (fikreatif)

Gambar: http://www.rumahliza.com/files/Aina2_m.jpg

2 Comments:

jack said...

"Anehnya lagi, terkadang kita, kalangan kaum hawa, juga merasa tidak jengah menjadi objek seperti itu"

koreksi,
bukannya kaum adam itu mas.

ESTEEMJE said...

maksudnya, sekarang ini... banyak wanita yang seringkali justru tidak malu dengan pakaian yang mereka kenakan yang menonjolkan bagian2 tertentu. berpakain terbuka. bahkan mereka justru bangga dengan pakaian yang dikenakan itu. nah, kalau seperti itu, lantas gimana?????
bukannya menyalahkan wanita lho ya...?

 
ES-TE-EM-JE - Wordpress Themes is powered by WordPress. Theme designed by Web Hosting Geeks and Top WordPress Themes.
por Templates Novo Blogger