Takhayul Politik Tentang Konsensus Nasional

Sunday, December 30, 2007

Takhayul Politik Tentang Konsensus Nasional
Oleh DR. Aidul Fitriciada Azhari, S.H.
(Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Adnan Buyung Nasution dalam disertasinya tentang Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia (1995) menyebutkan bahwa pandangan yang menyatakan kegagalan Konstituante disebabkan oleh demokrasi liberal pada era 1950-an adalah mitos politik atau takhayul politik yang dibuat oleh presiden Soekarno untuk melanggengkan kekuasaan otoriternya. Mitos atau takhayul politik seperti itu bukan satu-satunya yang dibuat untuk menopang kelanggengan pemerintahan dzalim di Indonesia. Selain itu, ada takhayul tentang UUD 1945, Pancasila sebagai pandangan hidup dan kepribadian bangsa, kesaktian Pancasila hingga takhayul tentang pembangunan nasional. Semua itu belakangan terbukti cuma isapan jempol belaka karena terbukti UUD 1945 sudah diubah-ubah sebanyak empat kali. Demikian juga dengan Pancasila yang dalam ketetapan MPR No. V/MPR/2000 dikembalikan sebagai dasar negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 karena Pancasila sebagai ideologi negara telah ditafsirkan secara sepihak oleh penguasa dan telah disalahgunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Jadi, Pancasila bukan lagi sebagai pandangan hidup dan kepribadian bangsa dan tidak boleh ditafsirkan lain kecuali sebagai dasar negara.

Takhayul konsensus Nasional
Takhayul politik seperti itulah yang pada tanggal 16 Desember 2007 dikemukakan oleh Presiden SBY dalam pidatonya di depan Rapat Paripurna DPR RI. Dalam pidatonya, Presiden SBY menyebutkan perlunya bangsa Indonesia untuk mempertahankan konsensus nasional, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bila ditelusuri, istilah “konsensus nasional” adalah retorika politik yang digunakan oleh para pendukung Pancasila sebagai dasar negara dalam perdebatan-perdebatan konstituante. Istilah itu kemudian dimanfaatkan oleh Orde Baru sebagai bagian dari materi indoktrinasi politik dalam penataran-penataran Pedoman Pelaksanaan dan Penghayatan Pancasila (P-4).Istilah konsensus nasional diajukan untuk mematahkan argumentasi kekuatan politik Islam yang mengusulkan Islam sebagai dasar negara. Menurut para pendukungnya, Pancasila yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 telah menjadi “perjanjian luhur” atau “konsensus nasional” di antara bangsa Indonesia yang bersifat abadi dan tidak boleh diubah karena bila diubah akan mengubah negara Indonesia.

Pandangan tentang konsensus nasional seperti itu jelas hanya takhayul karena, pertama, jika pun Pancasila dan UUD 1945 disebut “konsensus nasional” maka konsensus itu hanya bersifat sementara karena sesuai dengan Aturan Tambahan disebutkan bahwa dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden harus membentuk MPR yang dalam enam bulan berikutnya akan bersidang untuk menetapkan UUD.Jadi, konsensus tentang Pancasila dan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 seharusnya diubah satu tahun kemudian pada 1946. Tetapi, sebagaimana kita tahu dalam satu tahun itu Presiden Soekarno tidak berhasil membentuk MPR. Sebaliknya UUD 1945 diubah oleh KNIP yang dikuasai kaum sosialis sehingga sistem pemerintahannya berubah menjadi sistem parlementer. Presiden Soekarno baru membentuk MPRS pada tahun 1960 setelah memberlakukan kembali UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, tetapi MPRS tersebut tidak pernah menetapkan UUD 1945. Konsensus yang bersifat sementara itu pula yang dijanjikan kepada umat Islam ketika terjadi perubahan tujuh kata dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 menjadi rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagaimana tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. padahal sebelumnya, Piagam Jakarta disebut oleh BPUPKI sendiri sebagai antara golongan Islam dan nasionalis. Dengan demikian, jelas Pancasila dan UUD 1945 pada mulanya tidak dimaksudkan sebagai konsensus nasional yang bersifat abadi melainkan hanya bentuk kompromi politik yang ditempuh di tengah dinamika revolusi pada waktu itu. Karena itu, keyakinan akan adanya konsensus nasional sejak berdirinya negara Indonesia hanya takhayul politik belaka karena sejak awal tidak ada maksud untuk membuat konsensus nasional sebagai dasar dari keberadaan negara dan bangsa Indonesia. secara historis konsensus tentang Pancasila dan UUD 1945 hanya melibatkan dua kekuatan politik utama yang bersikap akomodatif terhadap pemerintahan pendudukan Jepang, yakni kekuatan politik Islam dan nasionalis. Karena itu, kedua kekuatan itulah yang terlibat dalam perumusan UUD 1945 di BPUPKI yang dibentuk oleh pemerintahan pendudukan Jepang.Sementara itu, kekuatan sosialis dan komunis yang secara ideologis menjadi musuh fasisme Jepang tidak dilibatkan karena bergerak di bawah tanah. Kelompok sosialis-komunis yang dipimpin oleh Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin inilah yang kemudian mengubah UUD 1945 pada tanggal 14 Nopember 1945 dengan menggeser kedudukan Presiden Soekarno dan ketua KNIP Kasman Singodimejo dan akhirnya membentuk pemerintahan parlementer yang dipimpin sendiri oleh Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri.Ketidakterlibatan kelompok sosialis inilah yang mendorong mereka pada tahun 1999 untuk mengusulkan perubahan UUD 1945 secara total karena dianggap bentukan fasisme Jepang. Usul ini ditolak keras oleh kaum nasionalis yang akhirnya melahirkan kompromi dalam bentuk perubahan UUD 1945.Dengan demikian, keyakinan akan adanya konsensus nasional hanya merupoakan takhayul belaka karena tidak tidak mencerminkan sifat “kenasionalan” yang melibatkan seluruh Indonesia. secara politik, konsensus nasional itu terus berubah dari waktu ke waktu. Faktanya, UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan hingga sekarang, bahkan menyangkut hal yang sangat fundamental. Pancasila juga mengalami penyusutan fungsi hanya sebagai dasar negara. Kemudian NKRI saat ini dilaksanakan dengan aransemen federal dalam bentuk otonomi daerah yang seluas-luasnya dengan kewenangan pusat yang terbatas (pasal 18 UUD 1945). Perubahan-perubahan tersebu terbukti tidak menyebabkan kehancuran negara dan bangsa Indonesia sebagaimana dimitoskan oleh banyak kalangan. Perubahan-perubahan tersebut hanya merupakan keniscayaan belaka yang sesuai dengan sunnatullah dari perubahan dan dinamika masyarakat.Satu-satunya yang tidak dapat diubah dalam kaitnnya dengan eksistensi bangsa Indonesia adalah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan causa prima dari adanya negara Republik Indonesia. Tetapi, hal itu pun bila menggunakan Teori Hans Kelsen tak lebih dari initial hypothesis –sesuatu yang harus dihipotesiskan ada dengan sendirinya. Artinya, ya takhayul juga.
Integrasi Bangsa
Bila memahami maksudnya, maka upaya untuk memunculkan “konsensus nasional” adalah untuk menjaga dan mempertahankan integrasi nasional. Akan tetap, cara yang ditempuh masih menggunakan mitos yang sesungguhnya sudah tidak relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyaraka modern. Penggunaan mitos-mitos hanya cocok untuk masyarakat tradisional yang masih terbelakang yang memang membutuhkan faktor-faktor integrasi sosial yang bersifat simbolik dan mitologis.
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat dewasa ini integrasi bangsa Indonesia akan lebih ditentukan oleh faktor pengikat yang lebih bersifat realistis dan masuk akal. Faktor-faktor integratif seperti itu diantaranya adalah efektivitas penegakan hukum dan pemerintahan hingga ke pelosok-pelosok, alat komunikasi yang efektif termasuk bahasa Indonesia, kesejahteraan yang merata, serta jangan dilupakan nilai-nilai ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas penduduk indonesia.
Faktor-faktor integratif yang realistis dan masuk akal itu akan lebih menyatukan masyarakat dan bangsa Indonesia dengan berbgai takhayul yang tidak masuk akal dan kebenarnnya masih diragukan. Fakta selama ini menunjukkan, bahwa disintegrasi bangsa lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor lemahnya penegakan hukum dan efektivitas pemerintahan, tidak lancarnya komunikasi antar berbgai daerah dan masyarakat, kesenjangan sosial yang lebar dan dipingirkannya aspirasi umat Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia. Karena itu, upaya untuk memunculkan kembali konsensus nasional menjadi tidak realistis dan menarik kembali bangsa Indonesia bererak mundur ke belakang menuju keterbelakangan dan kebodohan serta yang terpenting ke-musyrik-an kolektif. Naudzubillahi min dzalik. (posted by fikreatif)
Source: Majalah Risalah Mujahidin Edisi 12/I/Ramadhan/1428 .

Bos Rokok Super Kaya

Bos Rokok Super Kaya

Para ahli hisap (perokok_ed) adalah penyumbang terbesar bagi kerajaan bisnis manusia super kaya di Indonesia. Daftar 150 orang terkaya yang dirilis majalah Globe Asia edisi Agustus 2007, menyebut produsen racun nikotin, yaitu bos tembakau dan perusahaan rokok, adalah pewaris Namrud Indonesia.

Raja tembakau Indonsia, Budi Hartono (bos Djarum) dan Rachman Halim (bos Gudang Garam), menempati posisi pertama dan kedua, manusia terkaya. Dalam daftar yang dirilis 30 Juli 2007, Budi Hartono (66), meraih gelar orang terkaya di Indonesia karena memiliki kekayaan USD 4,2 miliar (Rp. 37,8 triliyun). Selain menambang uang dari berjualan rokok, kantong pengusaha yang merintis usaha dari Kudus, Jawa Tengah itu, semakin tebal dengan setoran keuntungan dari BCA, bank ritel terbesar, dan berbagai aset properti.

Sedangkan Rachman Halim (60), bos Gudang Garam termasuk orang yang tak pernah absen dalam setiap daftar tentang orang terkaya di indonesia. Untuk kelas dunia, dia berada di posisi kedua dengan kekayaan USD 3,5 miliar (Rp. 31,5 triliyun).

Satu lagi pengusaha yang dibesarkan oleh bisnis rokok, Putera Sampoerna, berada di urutan kelima dengan kekayaan USD 2,2 miliar (sekitar 19,8 triliun). Selain dari penjualan saham HMSP ke PT Philip Moris Indonesia yang mencapai Rp. 18,5 triliun, pundi-pundi Putera makin menngunung dengan kesuksesannya merambahbisnis properti di Rusia dan kasino di London.

Executive Chairman of Globe Asia, Rizal Ramli menyatakan, jika digabungkan kekayaan tiga raja tembakau tersebut mencapai USD 10 miliar (Rp. 90 triliun). Jumlah itu hampir 25 persen dari total kekayaan yang dimiliki 150 orang terkaya di Indonesia yang masuk daftar dengan nilai USD 46,6 miliar (Rp. 419,4 triliun).

Beberapa pengusaha kawakan yang masih bertahan adalah Soedono Salim (92) menempati peringkat keempat dengan kekayaan USD 2,8 miliar (Rp. 25,2 triliun). Eka Tjipta, bos Group Sinar Mas, memiliki harta senilai USD 3,1 miliar (Rp. 27,9 triliun) dan berada di posisi ketiga.

Sukanto Tanoto dari Raja Garuda Mas yang bergerak di bidang industri pulpen dan keras serta kelapa sawit memiliki kekayaan USD 1,3 miliar dari bisnis consumer goods dan propertinya.

Sementara Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie menempati urutan kedelapan orang terkaya se-Indonesia. Dengan kekayaan mencapai USD 1 miliar (Rp. 9 triliun). Disusul bos Medco Energy, Arifin Panigoro, USD 900 juta dan Harry Tanoesoedibyo menempati posisi kesepuluh dengn kekayaan USD 900 juta.

Tokoh lain yang masuk dalam daftar orang terkaya adalah Chaerul Tandjung, bos Para Group yang bergerak di sektor perbankan dan media, dia menempati posisi ke lima belas dengan kekayaan USD 565 juta. Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menempati urutan ke-77 dengan kekayaan USD 140 juta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pengusaha tercatat memiiki kekayan USD 125 juta dan menempati posisi 84, disusul dengan Pontjo Sutowo dengn kekayaan USD 125 juta.

Rizal yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu menjelaskan, pemeringkatan didasarkan kepemilikan saham oleh masing-masing individu, baik di perusahaan publik (yang ercatat di bursa saham) maupun yang tidak (non publik).

Memperkaya Pengusaha Rokok

Sebagaimana pernah dikutip mantan Menteri Kesehatan dr. Achmad Sujudi, mengutip WHO tahun 2004, tingkat konsumsi rokok di Indonesia menempati urutan tertinggi ke lima dunia.

Pada tahun 2002 saja, konsumsi rokok di Indonesia tercatat mencapai jumlah 182 miliar batang. Sementara itu berdasarkan data World Health Organization (WHO), urutan pertama konsumsi rokok ditempati China sebanyak 451 miliar batang, Jepang sebanyak 328 miliar batang , dan Rusia sebanyak 258 miliar batang. Menurut data, dari total populasi pria Indonesia, sebanyak 69% adalah perokok.

Artinya lebih dari separuh lelaki yang ada di indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya dan menjadi penymbang terbesar orang superkaya Indonesia yang sebagian hartanya banyak dilarikan ke negara-negara barat. Tak hanya itu, kepulan asap rokok mereka juga membuat banyak perokok pasif terkena imbas kesehatannya secara langsung maupun tidak langsung sekaligus membuat lapisan ozon menjadi semakin tipis karena kadar karbon pada rokok terbilang tinggi dan sulit terurai. (fikreatif)

Source: Majalah Risalah Mujahidin edisi 12/I/Ramadhan/1428

Gambar: http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.acehinstitute.org/images/wwwappstateedu_smoke.jpg&imgrefurl=http://www.acehinstitute.org/kolom_oase_saiful_mahdi_rokok.htm&h=338&w=254&sz=40&hl=id&start=5&um=1&tbnid=60VMW4WWdHtX8M:&tbnh=119&tbnw=89&prev=/images%3Fq%3DRokok%2BIndonesia%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DG

Keteladanan Pak Waras dalam Gerakan Anti Korupsi

Keteladanan Pak Waras dalam Gerakan Anti Korupsi

Ketika korupsi dana non-budgeter DKP mulai disidangkan, dengan terdakwa Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan -Rokmin Dahuri-, Prof. Dr. Amien Rais, mantan ketua MPR –dan banyak tokoh oras dan anggota DPR- mengaku ikut menerima aliran dana tersebut, dan bersedia mengembalikan ke kas negara. Orang pun kemudian ramai memuji penadah dana DKP tersebut. Di Surabaya dan di Solo dan mungkin di kota-kota lainnya terpampang spanduk-spanduk: “Biar Maling Asal Jujur”. Aneh memang. Saya pun mengernyitkan dahi ketika membacanya.

Sekarang kita tinggalkan dulu kasus DKP untuk saya ajak teman-teman netter sebentar mampir di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Kita kunjungi sebentar sesorang yang sudah cukup sepuh bernama Pak Waras yang tinggal di situ. Beliau ini berusia sekitar 56 tahun, maka terbilang sudah cukup sepuh. Beliau termasuk bagian dari ribuan korban Lumpur Panas Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo.

Alkisah, dengan jujur dan waras serta tanpa dilabeli dengan kepentingan politik apapun, beliau mengembalikan kelebihan ganti rugi lahan yang terkena lumpur sebesar Rp. 429,4 juta kepada PT. Minarak Jaya Lapindo (MJL). Kesulitan dan kesusahan sejak mendapatkan musibah banjir lumpur Sidoarjo tidak membuat Pak Waras sekelurga, meski didera derita, ingin memakan harta yang bukan haknya.

Hal ini terjadi saat Pak Waras mendapatkan pembayaran dari hasil transaksi dengan PT. MLJ atas rumah, tanah pekarangan, dan tanah sawah miliknya. Setelah lolos verifikasi, bidang tanah miliknya tersebut diperhutungkan 100 persen sebesar Rp. 286 juta. Sesuai dengan Perpres 14/2007, Pak Waras mendapatkan uang muka 20 persen dari nilai transaksi yakni sebesar Rp. 56 juta lebih dan dananya ditransfer melalui Bank Mandiri.

Namun, beberapa hari setelah melakukan transaksi pertengahan Juli 2007, ia terkejut melihat rekeningnya berisi uang Rp. 485 juta.

“Kami sekeluarga langsung klenger (tak sadar) saat tahu di rekening kami kelebihan dana Rp. 429 juta. Bayangkan! Mestinya kami hanya terima Rp. 56 juta, kok kelebihan Rp. 429 juta. Rasanya, tidak enak makan dan tidur,” kata Ny. Astiyah, istri Pak Waras.

“Maka, saya lapor ke perangkat desa agar diberi tahu bagaimana caranya mengembalikan ke PT. MLJ. Saya takut dipenjara karena mendapatkan kelebihan uang yang bukan hak saya,” kata Pak Waras dengan polos.

Bukan hanya Astiyah yang mendukung suami mengembalikan uang itu. Kedua anak mereka pun mendukung. Sri Wahyuni dan Iswanto –yang sedang menjadi pengangguran akibat pabrik tempat kerja mereka ikut terendam lumpur panas- juga mendukung keputusan sang ayah.

“Kami berdua memang sedang menganggur dan butuh uang, tapi buat kami kejujuran adalah hal yang utama. Kalau memang bukan hak kami, harus kami kembalikan, “ kata Sri Wahyuni.

Meski mereka mengakui, uang Rp. 429 juta sangatlah besar bagi keluarga mereka, namun Wahyuni tidak akan menyesalkan keputusan keluarga mereka mengembalikan uang milik PT. Minarak Lapindo Jaya.

Akhirnya, dengan dibantu perangkat desa dan para relawan, Pak Waras beserta keluarga berusaha menemui PT. MLJ dan mengembalikan kelebihan daa sebesar Rp. 429.440.000,- plus bunganya sebesar Rp. 300.000,-. Mendengar kabar tersebut, kini giliran para petinggi PT. MLJ yang merasa terkejut. Sebab, di tengah banyaknya orang yang berusaha menarik keuntungan dari Lapindo terkait dengan semburan lumpur panas sejak 15 bukan terakhir ini, justru ada orang yang tetap menjaga kejujuran, meski mereka sedang menderita.

“Apa enaknya kami makan uang yang bukan menjadi hak kami. Sebelum uang itu resmi kami kembalikan, kami sekeluarga tidak bisa makan dan tidur. Alhamdulillah, akhirnya uang itu bisa kami kembalikan,” kata Wahyuni.

Sebagai penghargaan atas kejujuran dan keputusan Pak Waras, Manajemen PT Minarak Lapindo Jaya memberikan tali asih berbentuk uang tunai Rp. 20 juta dan perhiasan senilai Rp. 30 juta. Pemberian tali asih ini diberikan Dirut PT. MLJ Bambang kepada Pak Waras disaksikan Komisaris Utama PT MLJ Gesang Budiarso, Vice President PT. MLJ Andi Darussalam Tabussala, dan komisaris PT. MLJ Ari Santoso, di Surabaya.

“Saya sudah biasa hidup susah seperti ini. Karena itu, saya tidak mau hidup kami bertambah susah kalau makan hrta yang bukan hak kami,” tegasnya.

Apa yang mendorong Pak Waras mengembalikan uang sebanyak itu ternyata bukan karena beliau mengikuti penataran moral Pancasila atau P4 atau Demokrasi. Tetapi, sebagai muslim, ia meyakini, bahwa harta (uang) yang bukan haknya harus dikembalikan . Baginya, menerima harta yang bukan menjadi hak-nya hanya akan menyiksa diri.

Ketika ditnyakan, bukankah tidak ada yang melihat seandainya beliu mengambi uang tersebut, maka Pak Waras menjawab dengan tegas, “Tapi Allah SWT melihat”.

Tambahnya,”Hidup kami bakalan tidak tenang, jika kami tidak mengembalikan uang yang memang bukan hak kami. Buat apa hidup dibuat susah. Kami ingin hidup dengan tenang”.

Setelah kita berkunjung ke rumah Pak Waras, apakah kita masih menilai bahwa orang-orang yang “jujur” mengembalikan uang DKP lebih baik dari Pak Waras? Kejujuran Pak Waras tentunya tidak bermuatan politik apapun, yang tentunya berbeda dengan “kejujuran” para politikus kita yang seringkali mengatakan bahwa “politik itu kotor”. Semoga kita bisa mendapatkan pelajaran dan mengikuti teladan Pak Waras yang masih waras.

Imam Syafi’i berkata,“Apabila kamu takut amalmu itu menimbulkan rasa ta’ajub (sombong atau riya’), maka ingatlah ridha siapa yang kamu harapkan, balasan baik mana yang kamu inginkan, balasan buruk siapa yang kamu takuti, kebaikan siapa yang pantas kamu syukuri, dan cobaan mana yang harus kamu waspadai. Sesungguhnya bila engkau ingat salah satu dari kesimpulan itu, niscaya amalmu itu akan kecil di matamu.” (fikreatif)

Source: Majalah Risalah Mujahidin Edisi 12/I/Ramadhan/1428

Foto: http://www.liputan6.com/daerah/?id=146134

Lorong Waktu

Friday, December 28, 2007

Sehari sudah lesu berpuasa

Hidangan berbuka sudah tersedia

Jangan kamu menghabis masa

Mulailah beribadat semasa belia

Ketika masih sekolah di SD, Rama diminta orang tuanya untuk ibadah dan belajar mengaji di mushola di kampungnya, dia selalu menjawab, ”ntar ah, kalau dah gedhe..? kalo dah smp”. Ketika berada di bangku SMP, lagi dia diminta belajar mengaji ke mushola. Kali ini dia menjawab, ”di mushola, yang mengaji hanya anak-anak SD, sekarang saya dan SMP, malu masak main sama anak SD. Ntar aja, kalau dah SMA. Saya privat mengaji”. Tiga tahun berselang, Rama sudah duduk di kelas 2 SMA Negeri terbaik dan terfavorit di kotanya. Kembali sang orangtua memintanya untuk belajar mengaji. Dia beralasan lagi, ”saat ini saya sudah SMA kelas 2, jadi saya harus benar-benar belajar biar bisa bertahan di kelas IPA. Wakt saya sudah habis untuk les dan kegiatan sekolah”. Saat duduk di kelas tiga, dia berujar, ”sekarang saya sudah kelas tiga, saya harus belajar giat agar bisa ketrima di universitas negeri, maka itu saya akan menghabiskan waktu saya untuk latihan soal, les pelajaran, dan persiapan ujian nasional”. Akhirnya, setelah belajar dengan sungguh-sungguh, Rama pun berhasil ketrima di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri ternama. Kali ini, ayahnya benar-benar mewanti-wanti Rama agar belajar mengaji. Lagi, Rama mengatakan kepada ayahnya, ”Pah, di kedokteran, nyari waktu luang itu susah. Hampir tiap hari ada tugas, tugas, tugas, dan membaca, serta membaca. Lagian Semarang, saya dah punya pacar, saya hanya bisa ketemu dua kali seminggu. Ntar aja kalau saya dah mau lulus”. Ketika Rama wisuda, sang pacar ternyata meminta Rama agar segera melamar dia. Rama tak bisa menolak. Pacaran yang telah dibina selama 4 tahun harus dia akhiri sekarang juga dengan pernikahan. Beberapa tahun menikah, akhirnya Rama dan istrinya dikaruniai seorang anak yang kini telah berusia sekitar 8 tahunan. Pada suatu saat, anaknya tersebut ditegur dan diminta guru SD-nya agar belajar mengaji karena dia belum bisa mengaji. Kemudian, sang anak meminta ayahnya agar mau mengajarinya mengaji. Sang anak tidak mau, kalau yang mengajarinya mengaji adalah orang lain. Sesaat kemudian, Rama terbayang masa kecil dan masa lampaunya. Dalam hatinya dia bergumam, ” Berapa tahun aku tertidur dan terlelap dalam kesendirian sunyi senyap kegelapan? Duhai, sang masa, andaikan kau bisa kuputar kembali?” sambil meneteskan butiran air mata yang mengalir di hidungnya.

****

Betapa kita sangat lupa akan sebuah hal yang memiliki nilai yang sangat besar. Ya, waktu. Dalam budaya Eropa, kita mengenal istilah waktu adalah uang. Sedangkan dalam budaya Arab, kita mengenal istilah waktu adalah pedang. Keduanya memiliki arti esensi yang hampir sama, yaitu betapa berharganya ”sang waktu” ini. Kalaulah kita salah menggunakan waktu ini, dengan sebaik-baiknya, maka kita bisa tertebas oleh pedang. Kita bisa terbujur kaku, mati di makan oleh waktu.

Mari kita coba hitung waktu kita selama sehari penuh. Berapa jamkah kita habiskan waktu kita untuk kegiatan yang bermanfaat? Mungkin nggak seberapa..?

Kenapa? Karena kita sering menghabiskan waktu kita untuk kegiatan yang kurang manfaat. Lihat saja, waktu kita habis untuk 8 jam tidur di malam hari, ½ jam untuk mandi dua kali sehari, 1-2 jam untuk tidur siang, 2 jam untuk bermain komputer, 2 jam untuk bermain game (playstation), 2 jam untuk menonton televisi, total waktu 1 jam untuk ber-sms ria, chatting via handphone, dan telpon doi, 1 jam untuk total perjalanan dari tempat satu ke tempat yang lain, dan 1 jam untuk yang lainnya. Lantas berapa sisa waktu yang kita miliki untuk melakukan hal yang manfaat? Untuk ibadah, membaca, belajar, dan lainnya?

Kalau dihitung, tidur kita selama kita hidup di dunia ini mungkin berkisar sepanjang 21 tahun. Ya, 21 tahun kita mungkin menghabiskan waktu kita hanya untuk tidur (dengan asumsi kisaran umur manusia 63 tahun). Anda kaget? Nggak percaya..? coba anda hitung sendiri!

Oleh karenanya, tidak salah bila Sang Pencipta mengatakan bahwa kita (manusia) ini benar-benar dalam kerugian. Tambah-Nya, hanya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran saja yang tidak mengalam kerugian. Semoga kita terhindar dari orang yang mengalami kerugian itu.

Saat ini mungkin ”sang waktu” sedang bersenandung dan berkata kepada kita, para manusia ini dengan ini, ”Ribuan hari aku menunggumu, jutaan waktu tercipta untukmu, apakah kau akan terus begini..? Masihkah adakah celah dan tempat di hatimu, yang masih bisa untuk aku singgahi, apakah kau akan terus begini?”

(fikreatif) Gambar:

Sang Putri

Menanggung dosa itu berat

Walau pun pada orang yang alim

Wajib manusia menutup aurat

Terutamanya pada wanita muslim

Ada sebuah cerita di sebuah kota di Jawa Tengah. Cerita ini saya peroleh dari seorang guru yang mengajar di sekolah menengah atas negeri di kota Solo. Alkisah, ada seorang mahasiswi yang hendak pulang dari kegiatan kampus. Pada saat itu, jarum jam menunjuk waktu pukul 9 malam. Meskipun di kota, bus-bus yang biasa berlalu lalang sudah waktunya pulang dan masuk ”kandang”nya. Begitu pula dengan angkot. Memang khusus untuk angkot, biasanya beroperasinya bisa nyampai pukul 12 malam. Hanya saja, sangat sedikit dan sulit untuk menemukan angkot di waktu malam, sekalipun di kota. Terlebih lagi, letak kampus si wanita tersebut berada di pinggiran kota. Untuk mencari taksi, dia setidaknya harus telephone ke taxi center terlebih dahulu. Dan dia sendiri tidak hafal nomor teleponnya. Beberapa menit kemudian, sebuah mobil minivan menghampirinya. Mobil tersebut isinya pria semua. Hanya ada satu wanita usia tengah baya. Setelah membuka kaca mobil, salah seorang isi mobil tersebut lantas menawari tumpangan. Setelah berpikir sesaat, si wanita pun mengiyakan untuk ikut tumpangan mobil tersebut. Padahal waktu itu, si wanita sudah bingung dan dikecam rasa takut, apakah dia bisa pulang apa tidak. Ketika di mobil pun, si wanita tersebut juga masih merasa takut kalau ternyata dia justru salah masuk mobil. Dia takut jangan-jangan dia akan di”apa-apa”kan. Lantas, sang perempuan itu memberanikan untuk bertanya kepada para pria yang ada di dalam mobil di tengah perjalanan menuju rumahnya,

“kenapa mas-mas mau memberikan saya tumpangan?” ujarnya.

“sebenarnya, kami tuh merasa hormat kepada mbak. Mbak kan mengenakan jilbab, jadi kami takut kalau-kalau ada sesuatu terjadi pada mbak. Meskipun kami ini bukan orang alim, tapi kami bisa kok untuk menghormati wanita yang terhormat” ujar salah seorang diantara mereka dengan agak pelan.

********

Benar juga orang bilang bahwa kehormatan seseorang bisa diukur dari pakaian yang dikenakan. Dalam sebuah pepatah jawa dikatakan, bahwa kehormatan itu gumantung ono ing lathi lan busono. Artinya bisa dilihat dari kalimat-kalimat yang diucapkan dan pakaian yang dikenakan.

Di tengah perkembangan budaya dan tradisi yang berkiblat pada dominasi budaya eropa, orang pada masa sekarang lebih tertarik mengembangkan budaya fisik yang justru kurang membangun. Kini orang dengan bangga menunjukkan dan mempertontonkan hampir seluruh bagian tubuhnya. Tidak hanya di televisi, di jalananan, di mall, restaurant, dan di tempat-tempat umum pun kini banyak kita saksikan ”pemandangan” wanita yang memperlihat dada, pantat, dan pusar serta ketiaknya di tengah umum. Anehnya lagi, terkadang kita, kalangan kaum hawa, juga merasa tidak jengah menjadi objek seperti itu. Justru senang. Semakin banyak dilihat semakin siip. Yang lebih aneh lagi, para suami juga sering bangga dan ingin membanggakan kecantikan istrinya itu di depan umum. Di pesta-pesta pun, para suami dengan bangganya menunjukkan kepada para koleganya ”ini lho istrinya saya, cantik kan...?”. Gejala seperti ini sebenarnya aneh. Seorang suami seharusnya justru harus merasa cemburu jika istrinya dilihatin oleh orang-orang. Kalau tidak demikian, lantas apa bedanya suami dengan orang lain jika sama-sama bisa menikmati ”keindahan” istrinya. Oh duhai para wanita, ”keindahanmu” melebihi pahatan para pematung yang membuat arca, melebihi keelokan lukisan sang maestro Da Vinci yang penuh dengan misteri, melebihi pemandangan alam yang menyejukkan mata memandang, maka itu tutuplah keindahanmu dengan iman dan takwa. (fikreatif)

Gambar: http://www.rumahliza.com/files/Aina2_m.jpg

Membuat Format Gerakan Anti Korupsi Dalam Aksi Sederhana dan Praktis

Membuat Format Gerakan Anti Korupsi Dalam Aksi Sederhana dan Praktis

Catatan prestasi Indonesia masih bisa dibilang berada di posisi atas dalam peringkat Negara terkorup di dunia. Kenyataan itu mau tidak mau dan suka tidak suka harus kita terima. Perubahan era dari masa kelam orde lama kemudian menjadi orde baru yang kemudian tumbang di tangan orde reformasi pun belum mampu memperbaiki peringkat Indonesia supaya bisa tinggal kelas. Fakta yang muncul justru sebaliknya, kinerja pemerintahan dan perkorupsian justru bertambah makin marak. Ada sebuah opini yang cukup mengiris hati nurani di dalam masyarakat, bahwa korupsi yang terjadi dahulu dilakukan di bawah meja, namun korupsi yang Terjadi sekarang justru dilakukan dengan membawa mejanya sekaligus. Entah ungkapan itu benar atau tidak penulis kurang bisa membuktikan, karena penulis bukanlah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hanya saja, fakta yang ada di dalam berita menyebutkan bahwa sekarang ini sudah Banyak sekali kepala daerah dan anggota dewan perwakilan daerah yang sudah meringkuk di penjara atas kasus korupsi berjamaah. Di Solo, kasus tersebut sudah memakan dua anggota dewan, sementara yang lainnya tinggal menunggu bom waktu semata.

Aneh memang, dan sungguh memang aneh sekali. Indonesia yang bermoralkan Pancasila yang konon sangat mengedepankan kejujuran seolah tak ada bekasnya. Pelajaran dan penataran P-4 yang dilakukan dan diwajibkan kepada hampir seluruh rakyat Indonesia ternyata tidak mampu mencetak manusia yang bermoral.

Tak hanya itu, fakta agama Islam yang dipeluk oleh mayoritas rakyat Indonesia ternyata tak mempan menangkis virus korupsi ini. Pendidikan akhlak dan moral Pancasila hanya menjadi lip service belaka. Pendidikan akhlak dan moral hanya menjadi sebuah wacana dan pelajaran semata. Lantas siapakah yang harus disalahkan?

Tentu tak baik bila kita menuduh orang lain sebagai kambing hitam kesalahan itu. Penulis melihat bahwa tradisi korupsi itu terjadi dan menjamur juga disebabkan oleh kita sendiri. Sejak kecil kita sudah trerbiasa dan mungkin dibiasakan oleh orang tua untuk berbohong. Satu contoh kecil yang bisa kita ambil, kita sering menakut-nakuti adik-adik kita di kala mereka masih balita dengan “hantu-hantu”, dengan “binatang-binatang buas” yang sebenarnya tidak ada. “Dik, kamu jangan pergi ke sana, nanti dibawa wewe gombel lho, nanti ada macan lho.. dst”. Sadar atau tidak sadar, kedustaan yang telah terbiasa kita lakukan dari hal yang kecil seperti itu akan mudah terekam dalam memori kita dan adik-adik kita. Ketidakjujuran tersebut lambat laun akan memproses diri kita kepada tindakan yang tidak jujur dan akhirnya korupsi pun dianggap tradisi.

Sangat menarik jika saya teringat ketika saya pertama kali kuliah di fakultas Sastra dan Seni rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saat itu saya diajak oleh senior ke kantor sekretariat sebuah UKM (Unit Kegiatan mahasiswa) di FSSR. Di sana, penulis menjumpai ada semacam warung kecil yang menjual snack-snack dan minuman untuk kebutuhan mahasiswa. Di keranjang yang dijadikan sebagai tempat showroom, tertera daftar harga seluruh makanan atau minuman yang ada. Di atas keranjang tertulis pada kertas karton sebuah tulisan yang dibaca “Warung Jujur”. Setelah saya bertanya dengan salah satu senior tentang maksud dari warung tersebut, maka saya menjadi paham. Ternyata warung tersebut sengaja tidak ada penjaganya. Apabila ada seseorang yang ingin beli sesuatu, maka cukuplah yang bersangkutan mengambil barang dan meninggalkan uang senilai harga yang tertera diatas kertas. Kemudian, uang tersebut dimasukkan di dalam gelas air mineral yang terisi beberapa uang koin yang sengaja disediakan sebagai uang kembali. Saya terkejut dengan sistem dagangan seperti itu. Ternyata oleh kepala bidang Kewirausahaan lembaga UKM tersebut dikatakan bahwa, sesuai dengan namanya, warung itu memang sekaligus digunakan sebagai pembelajaran tentang kejujuran.

Cerita yang hampir sama, saya temui di Kudus. Di sekolah menengah Pertama Kudus (SMPK-Kudus), para siswa diajarkan dan dibiasakan dengan system warung jujur sebagaimana di atas. Lebih hebatnya lagi, warung tersebut secara kuantitas barang lebih besar dan Banyak. Tak hanya menjual snack, tapi juga menjual alat-alat tulis kebutuhan siswa dan guru. Sistem pembayarannya hampir sama, tetapi ada tambahan sedikit. Setiap pembeli diharuskan mencatatkan barang yang dibelinya serta harga dan jumlah yang dibeli di buku yng telah disediakan. Sehingga, dalam pengecekannya, pengelola warung jujur tersebut tinggal mencocokkan uang dengan catatan dalam buku tersebut (M. Basuki Sugita-Jalan Terjal Mendidik Anak Jujur dalam Kompas, Senin 24 Desember 2007).

Pada dua contoh di atas, pengelola -dalam penangkapan penulis- bermaksud mendidik dan mengajarkan kejujuran sebagai dasar moral anti korupsi dalam tataran praktis dan sederhana. Sehingga wacana gerakan anti korupsi atau gerakan kejujuran tidak hanya menjadi wacana penghias semata. Setidaknya, dari pengamatan yang penulis lakukan di institusi yang pertama, terlihat bahwa hal ini cukup efektif dalam membina kejujuran. Hampir tidak pernah ada kasus uang hilang di lembaga tersebut. Lebih luasnya, di Fakultas Sastra dan Seni Rupa pun mahasiswanya -meskipun terkesan jorok dan sangar karena hampir penuh dengan mahasiswa yang berambut gimbal- sangat menjunjung kejujuran ini. Pernah suatu kali, teman saya kehilangan dompet akhirnya balik. Sebuah handphone pernah juga hilang, tetapi akhirnya bisa juga kembali, padahal kalau mau, handphone tersebut bisa saja diambil dan dijual. Sementara sim card-nya tinggal dibuang.

Dari sini, penulis melihat bahwa wacana gerakan untuk kejujuran atau gerakan anti korupsi harus lebih dijiwai dalam tataran praktis. Adanya spanduk-spanduk himbauan atau iklan-iklan dan promosi-promosi gerakan anti korupsi justru hanya akan hilang percuma apabila tidak diawali dengan perbuatan. Bahkan mungkin, jangan-jangan iklan anti korupsi tersebut justru menjadi ladang berkorupsi baru bagi para pejabat.

Apa yang dilakukan oleh SMPK Kudus adalah sebuah langkah progressif dan efektif yang sepantasnya untuk kita dukung. Bahwa pendidikan itu adalah dimulai dari sejak buaian hingga kematian bisa diterapkan di sini dalam rangkap menanamkan sifat dan sikap kejujuran sejak dini. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan penulis adalah, apakah pemerintah dan para pejabat mau mendukung dan mempraktikkan metode yang kering dan tidak basah ini? (fikreatif)

Gambar: http://prismanalumsari.files.wordpress.com/2007/09/adadfov11.jpg

Tips Menghindari Ketombe

Tips Menghindari Ketombe

Jangan pernah mencuci rambut anda dengan air panas. Jika terlalu panas akan merangsng terbentuknya ketombe.

Solusi I

Ramuan Jus Wortel

Pijatlah kulit kepala anda dengan jus wortel, seminggu sekali, sebelum mencuci rambut anda.

Solusi II

Ramuan Minyak Kayu Putih dan Cengkeh

Minyak kayu putih dan minyak cengkeh yang dicampur dengan perbandingan 3:1 digunakan untuk memijat kepala setiap malam.

Solusi III

Ramuan Air Bunga Mawar

Untuk rambut berminyak dan berkotembe campurkan air bunga mawar dengan eau de cologne dengan perbandingan yang seimbang, lalu pijatlah kulit kepala anda dengan ramuan tersebut. Diamkan selama satu jam. Lalu bilaslah dengan shampoo.

Solusi IV

Ramuan Susu Diasamkan

Gunakan Susu yang diasamkan untuk kulit kepala anda dan biarkan selama setengah jam. Kemudian bilaslah dengan shampoo.

Solusi V

Gunakan minyak kelapa yang dihangatkan untuk rambut anda, lalu biarkan semalaman. Campurkan garam dalam sedikit jus lemon, lalu gunakan pada kulit kepala anda. Bilaslah setelah setengah jam.

Solusi VI

Ramuan Jus Jerus Nipis

Campur 3 Sendok makan jus jeruk nipis dengan ¼ cangkir minyak kelapa, lalu pijatlah kulit kepala dengan ramuan tersebut. Bilaslah dengan shampoo satu jam.

(fikreatif)

Source: Meenakshi Sinha,et.al. .2005. Rahasia Rambut Indah. Yogyakarta: Penerbit Orchid

gambar: www.victorybeautyclinique.com/images/HAIR1.jpg

Umat Islam Harus Bersatu!!!

Sunday, December 23, 2007

Umat Islam Harus Bersatu !!!

Serangan tentara Israel terhadap para pejuang muslim di Palestina dan Lebanon beberapa hari yang lalu dan sampai sekarang masih berlangsung mewarnai pemberitaan di semua surat kabar. Serangn yang konon dilatarbelakangi oleh upaya pembelaan diri dan upaya pembebasan terhadap dua orang serdadunya yang ditawan oleh pejuang Hammas di Yordania tersebut sampai kini masih berlangsung dan bahkan meluas tidak hanya terarah pada Hammas saja tertapi juga sampai ke Lebanon. Bahkan kemungkinan serangan tersebut tidak akan berhenti di situ dan justru akan lebih meluas akibat pernyataan dari sang bos presiden AS George Bush yang tidak menyalahkan tingkah polah Israel tetapi justru menyalahkan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan yang ikut campur. Tidak berhenti itu saja, cucu Paman Sam tersebut juga mengarahkan tuduhan ke arah Iran dan Suriah yang diduga mendukung dan menjadi sponsor atas serangan balasan dari para pejuang Hammas dan Hizbullah.

Situasi yang “ruwet” inilah yang memaksa umat islam di seluruh dunia menunjukkan empati dan simpati serta solidaritas mereka atas tindakan para tentara Israel. Di Indonesia, seluruh umat islam-pun mulai bergerak dan menunjukkan sikap solidaritas mereka dengan mengadakan aksi-aksi damai mengecam kekejaman tentara Israel, serta mendesak negara-negara islam untuk bersatu melawan tindakan Israel. Hujatan-hujatan diteriakkan atas Israel dan Yahudi di dalam aksi-aksi demonstrasi dan mimbar-mimbar masjid, penggalangan dana dilangsungkan di setiap daerah oleh semua ormas-ormas islam, di hampir setiap masjid dibacakan qunut nazilah ketika sholat wajib, bahkan sampai pendataan relawan-relawan mujahidin ke palestina pun ada juga dilakukan. Namun, di tengah-tengah aksi-aksi yang dilakukan umat islam tersebut terganjal sedikit kerikil-kerikil yang mengganggu penulis sehingga penulis menuliskan artikel ini. Ganjalan dan kerikil yang penulis rasakan tersebut adalah ketidakbersatuan umat islam dan ormas islam dalam menanggapi kasus palestina tersebut.
Hampir selama satu pekan ini, di Kota Solo berlangsung aksi-aksi solidaritas Palestina dari kelompok islam yang berbeda-beda. Hari Jumat, 14 Juli 2006, ratusan massa yang menamakan diri Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) menggelar aksi solidaritas, tabligh akbar, dan penggalangan dana dengan long march dari Masjid Kotta Barat menuju Bunderan Gladak yang diakhiri orasi. Hari Selasa, 18 Juli 2006, giliran puluhan massa mahasiswa yang didominasi para wanita yang merupakan gabungan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se Surakarta mengadakan aksi serupa dengan long march menempuh jalur Kampus UNS Mesen menuju Bunderan Gladak. Terakhir, seolah tak ingin kalah dari dua aksi sebelumnya, massa islam yang mengatasnamakan diri Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) se Kota Solo Raya juga mengerahkan puluhan massanya untuk mengadakan aksi yang serupa dengan dua aksi sebelumnya.
Secara sengaja, penulis ikut menyaksikan ketiga aksi solidaritas tersebut hingga merasakan suasana adrenalin yang memuncak ketika hentakan takbir merasuk jiwa. Namun, tak berlangsung lama kemudian penulis menyaksikan suasana sekitar dan sedikit merenungkan sesuatu.
Terlintas pikiran bahwa ternyata ada yang nggak beres di dalam aksi tersebut. Sebetulnya kesalahan bukan pada materi aksinya, tetapi lebih dari itu adalh pandangan masyarakat umum terhadap umat islam itu sendiri. Dari kejadian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa ketiga aksi yang berlangsung tersebut adalah dilakukan oleh massa umat islam. Namun, masyarakat dan penulis pun bnerpikir mengapa setiap hari ada aksi serupa dari massa umat islam. Bukankah lebih efisien dan efektif apabila ketiga aksi tersebut bergabung menjadi satu aksi yang besar yang tidak hanya melibatkan ketiga kelompok tersebut saja tetapi juga kelompok massa islam yang lain yang “belum” mengadakan aksi. Penulis mengkhawatirkan aksi-aksi itu selain ditujukan untuk solidaritas kepada pejuang Palestina berefek negatif pada sikap fanatisme kelompok atau golongan diantara umat islam yang justru memecah belah kesatuan umat islam. Hal ini penulis ungkapkan bukan tanpa alasan. Di salah satu pamflet ajakan aksi dari salah satu kelompok massa tersebut tertulis kalimat yang bisa menimbulkan sikap fanatisme kelompok (ta’ashubiyyah) dan menjelekkan kelompok lain. Kalimat yang berbunyi “solidaritas palestina bukan hanya monopoli partai politik tertentu saja” adalah kalimat yang memojokkan kelompok islam tertentu dan bisa menyulut prmusuhan dan kebencian di antra jamaah islam. Padahal, perpecahan adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesudah aksi tersebut berlangsung, seolah menjawab aksi sebelumnya, maka berlangsunglah aksi berikutny dan berikutnya dan mungkin akan muncul aksi dari kelompok yang tidak ingin ketinggalan lainnya. Situasi seperti inilah yang besar atau kecil akan bisa menimbulkan friksi dan gesekan serta perpecahan di kalangan jam’atul muslimin di Indonesia dan dunia mungkin. Padahal Allah menjelaskan bahwa umt islam hendaknya bersatu padu dalam mengahdapi makar kaum kafir.
……….
Dari uraian di atas maka bukankah bersatu lebih baik dari pada berpecah? Lalu, bukankah sikap menahan diri dari ghibah terhadap umat islam lain itu lebih baik? Dan bukankah sikap egoisme dan ta’ashub itu hrus ditinggalkan? Penulis mengharapkan kejadian yang berlangsung beberapa waktu yang lalu tersebut bisa dijadikn ibroh dan sarana muhasabah bagi umat islam dan ormas islam semuanya. Ketika ada kejadian yang menyengsarakan umat islam di kawasan belahan dunia lain, maka kelompok-kelopmpok islam harus segera berkomunikasi. Jangan hanya karena yang mengadakan aksi tertentu adalah bukan dari kelompok kita maka kita tidak mau ikut berpartisipasi di dalam aksi tersebut. Tetapi, kita justru langsung ikut berpartisipasi dan ikut larut sekalipun tanpa undangan dalam aksi yang diadakan oleh kelompok lain tersebut. Hal-hal seperti inilah yang nantinya akan mengikis sikap ta’ashub dan memupuk rasa ukhuwah islamiyah dan imaniyah yang sebenarnya.
Semoga aksi-aksi yang telah dilangsungkan oleh kelompok-kelompok islam selama ini benar-benar dilandasi rasa keikhlasan dan menghindarkan diri dari sikap ta’ashub yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Dan semoga aksi umat islam yang belangsung secara estafet di solo beberapa waktu yang lalu juga hanya karena alasan fas tabikhul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan tanpa mengesampingkan keompok yang lain. (fikreatif)

WASIAT MUKHLAS DKK

Bissmillahirrakhmanirrakhim


RISALAH TAKLIMAT
(Pernyatan Sikap)

Kami beritahukan kepada kaum muslimin bahwa kami sedang menghadapi tiga pilihan, seluruhnya kebaikan bagi kami dan keburukan bagi musuh-musuh kami.

Pilihan pertama : Dibebaskan, karena dengannya, kami dapat meneruskan dakwah dan jihad kami, kami ingin mati syahid di medan laga dan tempur. Insyaallah.

Pilihan kedua : Dieksekusi, karena denganya kami akan bertemu dengan kekasih-kekasih kami, para nabi, shiddiqin, syuhada, shalihin dan hurun'in (bidadari) yang cantik jelita.

Pilihan ketiga : Penjara, karena denganya kami dapat berkhalawat dengan Allah Jalla Jajaluhu. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : 'apa yang dibikin musuh-musuhku padaku, aku surgaku dalam hatiku, dan temanku dalam dadaku, ke mana saja aku pergi, ia bersamaku. Aku penjaraku khaiwah (tempat beribadah), dan aku dibunuhku adalah mati Syahid, dan ia diusirku dari negeriku adalah siyahah (melancong) fie sabililah'.

Dan seandainya kami dieksekusi, maka cucuran dan tetesan darah kami-Insya Allah budznillah akan menjadi nur (cahaya lentera) bagi kaum mukminin, dan menjadi nar (neraka api penghangus) bagi kaum kafirin dan kaum munafiqin.

Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar
Mujahidin yindahbad, kafirin, munafiqin murdarbad
Khazabbnallah waniqmal wakiil, nikmal mauta, waniqmal nasyiir
Walhamdullilahi rabil 'alamin

Dari kami

tertanda

Ali Ghufron Imam Samudera Amrozi

Bumi Allah, Lapas Batu, Nusakambangan, Syaban 1428 H. (fikreatif)

What is Tsunami???


Tsunami Attacking the World

Could waves devastate beaches in Indonesia? Could it really happen? There are some things, which can threaten beaches all over the world. One of them is tsunami. We often see strong wind and hurricane, which cause big waves. Sometimes, they can soak people surrounding the beaches. But, those waves are not too dangerous. There is still a more dangerous wave even the most dangerous wave. That is tsunami; a big wave, which is caused by earthquakes under seas shaken. It can swallow up the cities around the beaches. Moreover, it can kill hundred thousands of people. Along the history, tsunami has destroyed beaches almost in every ocean. This dying wave attacks repeatedly. Indonesia as an islands country has a big chance to get tsunami. It is because Indonesia is located on the most active seismic in this planet and is located on the earthquake area and volcanoes. So, people in Indonesia must know tsunami, the effects, the signs, and ways to face up it to minimize the victims of tsunami.

Actually, there are no signs when or where tsunami will occur. This disaster is not as same as typhoon or hurricanes, which can be calculated a long time before. Tsunami is totally different. Before tsunami occurs, the weather does not change. The wind blow normally. In conclusion, there is no warning before, except earthquake (if the tsunami is caused by earthquake). Usually, before tsunami occurs, there is a big earthquake a few minutes before. Earthquake is the first thing or the first sign before tsunami occurs.

The second sign is sudden deriving of the surface of the water. To ascertain that tsunami will occur or not, we have to do the following way. This method is very easy. We only see on the beach whether the surface of sea is still normal or ebbs extremely. If the surface of the sea ebbs extremely until 5 meter for example, tsunami will occur there. This thing is the easiest way to know whether tsunami will occur or not.

Tsunami has many effects not only in the areas near the epicenter of earthquake, which causes the tsunami but also in the areas, which are far from the epicenter. The last tsunami, which already occurred in Aceh and North Sumatra last year, figured out how totally destroyed the cities and areas in Aceh, Nias, Bangladesh, India, and Maldives are. Moreover, the effects of the tsunami can be felt until in Africa. And the destructions in the most serious condition area such as in Aceh, Nias, India, Bangladesh, and Maldives was so scary. Almost all the buildings along the beaches were completely swept tsunami waves, which reached 20 meters high. In addition, the tsunami waves could reach 20 kilometers far. After the tsunami stopped, now, we can see the view in Aceh where the areas, which were full of houses and settlements before, become field area, which are full of ruins.

The ruins of building, woods, and trees in everywhere make the cities dirty. The dirtiness, besides causing disease, it can devastate the environment. Dirtiness gives also some difficulties to recover the location after tsunami.

Besides destroying cities and making dirtiness, tsunami can also kill people on the areas, where tsunami usually occurs. Along the history, tsunami usually cannot kill more than 10.000 people in one attack. But, sometimes it can kill so many people more than 100,000 people in once attack, like in Aceh. There were so many human corpses on the roads, on the trees, on the buildings, on the rivers, on the sea, and on everywhere after tsunami occurred. The strength of tsunami’s power depends on the power, which causes big waves, such as an earthquake. If we take Aceh as an example, the earthquake in the epicenter reached 9 scales Richter so it made a big tsunami there.

For the families, which are left by some other families, tsunami can also bring a mental pressure for them. They can suffer frustration, depression, and even madness or insanity. These possibilities are very great because the condition after tsunami, which is so scary, will make a deep sadness for the people who are still alive. For them who are not enough strong to refrain emotion or sadness, they are very susceptible on getting frustration and some other ones.

Many people killed in tsunami will bring diseases. Human corpses that are everywhere after a long time, will become decomposed. That condition will bring up bacteria in the corpses. Finally, those bacteria will pollute water, air, soil, and the environment so they will make some diseases. If it happens, it will add the number of victims. It also affects the condition of the environment in general in future.

Because of tsunami, there are many animals killed. Their death causes some animals become extinction. So, tsunami can cause the extinction of some animals. Although this possibility is very small but it can become real.

After we know that tsunami has so many bad effects, we have to know ways to minimize those effects. To minimizing the effects of tsunami, we can do these following ways, such as giving information about tsunami, giving training relating with tsunami, and giving hi-tech detector in beaches, which are easy equipments. Those ways are important to be taught for people who live in beaches which are easy to get tsunami.

Almost all people in Aceh, before tsunami occurred, did not know what tsunami is. After an earthquake occurred there, people along the beaches went to the sea because they saw that there were so many fish. They did not realize that the surface of sea had ebbed which meant that tsunami would come. Finally, all of them were swept by tsunami. If they knew what tsunami is and what the signs of tsunami are, they would be saved. So, giving information about tsunami is very important in recognizing it in the first step. The information about tsunami can be what tsunami is, what the signs are, and how they can escape from tsunami.

Giving information about tsunami will not be effective if it is not followed by giving training relating with tsunami. The next step that we should do is practicing as if we will have tsunami. It needs some training. For example, we can imitate Japanese people how they rehearse regularly as if they will have tsunami. The training includes training to look for safety places when there is an earthquake then training to escape from the place, where they stand before, toward high places or hills. The training also records the time duration they escaped from tsunami. This recording is useful in improving their sensitivity to the tsunami.

Giving some hi-tech detector equipments has important meaning to give information whether tsunami will occur or not. In such countries as USA, Britain, or Japan, they have so many hi-tech detector equipments. They want to pay for amount of money to give themselves safety. Those detectors have functions as tsunami early warning system.

The last, because Indonesia is very susceptible getting tsunami, so we have to be able to face up tsunami. Actually tsunami cannot be faced up but the power of it can be reduced. There are many ways to reduce the effects of tsunami. The ways are planting mangrove, planting coconut, and establishing great walls on the beaches.

Mangrove and coconut are useful to refrain the power of tsunami waves. Especially for mangrove, it can reduce the tsunami until 35 %-50 %. The tsunami, which occurred in Aceh, has destroyed because there are no mangroves on the sea. More and more luxuriant the mangroves and the coconut trees will help more successfully to reduce tsunami.

The last thing that we can do to reduce tsunami is establishing great walls along the coasts. In Japan, Japanese government to refrain tsunami waves has done this method. The walls should be established higher than the tsunami’s high. It can be 10 – 20 meters high.

In the summary, tsunami can destroy everything on the beaches. This wave cannot be stopped, but it can be minimized. Knowing the signs of tsunami, the effects of tsunami, and the ways to face up tsunami are the most important things that have to be known by Indonesian people. If we practice those ways well, the effects of tsunami must be minimized although tsunami attacks our area. So, let us start keeping on guard against the tsunami. (fikreatif)

Bibliography

Diggles, Michael. Surviving a Tsunami—Lessons from Chile, Hawaii, and Japan www.pmel.noaa.gov/tsunami

Intisari, February 2005

Mengurangi Resiko Bencana Tsunami Di Indonesiawww.bmg.com

Press Release BMG - www.bmg.com

Republika, January 29, 2005

________, January 13, 2005

________, January 23, 2005

________, January 10, ‏2005

________, January 12, ‏2005‏

________, January 28, 2005

Tsunami Video of Geography Channel

53 Tebakan dan Plesetan

KUMPULAN KISAH, CERITA DAN TEBAKAN LUCU

=))

diperoleh dan dikembangkan dari berbagai sumber

  1. Negara apa yang paling siap menerima hujan?

Swedia_Swedia paying sebelum hujan

  1. Rumah apa yang paling besar?

Rumania

  1. Kota apa yang bisa bicara dan bisa berubah?

Kotaro Minami

  1. Lele apa yang suka di tepi jalan?

Lelepon Umum

  1. Topi apa yang paling tua atau topi yang pertama kali ada?

Topikantropus Erectus

Topinya Nabi Adam

  1. Pit (sepeda) apa yang paling tua?

Pitecantopus Erectus

  1. Partai Politik di Indonesia yang paling jujur?

Partai Bulan Bintang (nama partai dan lambangnya sama alias jujur)

  1. Kalau misalnya semua jenis serangga bisa sekolah, lalu yang kira2 paling terlambat binatang apa?

Keluwing/Klabang (karena berkaki seribu maka kalau pakai sepatu kelamaan)

  1. Hewan apa yang bisa berbicara?

Semua hewan bisa bicara (bukan bicara seperti manusia lho)

  1. Gajah hanya terdapat dimana?

Di paling belakang. (hanya, maksudnya huruf “H"-nya)

  1. Apa minuman kesukaan Osama?

JasJus (“Osama suka JasJus”)

  1. Kalau ada 5 batang korek api, bagaimana caranya untuk membuat pesawat?

Ya nggak bisa lha wong Habibie saja nggak bisa masak kamu bisa….

  1. Buah apa yang membuat kita selalu waspada?

Buahaya

  1. Tikus apa yang memiliki dua kaki?

Micky Mouse / Mini Mouse

  1. Bebek apa yang memiliki kaki 2?

Semua bebek maah punya kaki 2 kalau punya kaki 4 itu namanya bebek cacat

  1. Superhero apa yang paling bodoh?

Batman (sudah tahu nggak bisa terbang nekad aja pakai sayap)

  1. Kenapa Batman memakai sayap?

Ya biar tidak tembus ke samping

  1. Kenapa Batman menggunakan lambang kelelawar, tidak menggunakan lambang “B” seperti halnya Superman dengan “S” atau Robin dengan “R”?

Karena lambang “b” sudah dipakai oleh Bobo

  1. Bis apa yang bisa dimakan?

Biskuit

  1. Bis apa yang sering dibakar?

Bismilak (plesetan dari Wismilak)

  1. Siapa Atlet olahraga yang paling miskin?

Anastacia Miskyna-petenis Russia era 2000an (miskin)

  1. Mengapa kok Bebek Goreng itu rasanya enak?

Karena ada huruf Bnya (bayangkan bila tanpa “B”_ E Ek Goreng)

  1. Kalau berlubang satu keluar kalau berlubang 2 tidak keluar?

Orang yang sisi(jawa_Red)

  1. Mengapa Kentut Laki2 lebih keras daripada kentut perempuan?

Karena Laki2 punya Mix

  1. Tahukah kamu apa sebutan dari kotoran ayam?

Tahukah kamu apa sebutn kotoran Sapi?

Tahukah kamu apa sebutan kotoran kambing?

Lalu Tahukah kamu siapa Perdana Menteri Inggris sebelum Toni Blair?

Kalau tidak bisa menjawab berarti otak kamu hanya sebatas pengetahuan tentang kotoran saja. Jawabannya John Meiger

  1. Kisah tentang kebahagiaan PM Inggris John Meiger tentang bahasa Inggris?
  2. Azan Maghrib itu ditujukan buat siapa?

Azan Maghrib untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya (di TV-TV)

  1. Siapa sich yang melakukan azan?

Sa’at (lihat: Saat azan maghrib untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya)

  1. Bila antara 1942-1945 ada kejadian tentang penjajahan Jepang di Indonesia?

Lantas ada kejadian apa pada 1750-1755?

Azan Maghrib (17.50-17.55)

  1. Pulau apa yang penuh dengan makanan?

Pulau Roti

  1. Siapakah Atlet lari paling kaya di Indonesia?

Eddy Tansil (Eddy Tansil melarikan diri ke luar negeri dengan membawa uang bertrilyun2)

  1. Siapakah Pelari paling hebat?

Eddy Tansil (karena dia sudah berlari sekitar 10 tahun lebih)

  1. Mengapa Polisi memakai pistol?

Kalalu pakai tongkat dikira Hansip

  1. Siapakah orang yang paling pentinguntuk diberitakan?

Sari (Sari berita penting_ RRI sejak berdiri sampai sekarang)

  1. Ban apa yang enak dimakan?

Bandeng

  1. Ban apa yang membuat 26 orang mati?

Bandara Adi Sumarmo

  1. Ban apa yang paling kejam, jahat, paling jelek?

Bansat.

  1. Apa yang dimaksud dengan Madhang Ngising Turu?

Lampu (Madhangi Sing Turu)

  1. Beras apa yang paling bagus, indah, dan dingin?

Berastagi (Brastagi-SUMUT)

  1. Apa bahasa Chinanya Dudukan Sepeda?

Ling Huan Pit (Lingguan Pit)

  1. Apa bahasa China nya menyeberang sungai dengan celana?

Cin Cing Ka Thok (Cincing Kathok)

  1. Apa bahasa Arabnya Masjid di tengah laut?

Mustahil

  1. Hitam, Lonjong, Panjang, terdapat di lakangan, apaan?

Rem Becak

  1. Apa kepanjangan K-15?

Kolo Kulo Kelas Kalih, Kathok Kolor Kulo Kendho, Kinthil Kulo Ketok, Konco Kulo Keplok-Keplok

  1. Apa kepanjangan K-20

Kolo Kula Kelas Kalih, Kula Kaliyan Konco Kula, Kelelegen Kolang Kaling Kalih Kilo, Konco Kula Kelenger Kabeh Kula Kejet-Kejet

  1. Apa kepanjangan S-12

Silit Sapi Suek Sak Senti, Saged Sing Sot Suat Suit Sae Sanget

  1. Binatang apa yang hidupnya hanya minum saja tnpa pernah makan?

Nyamuk

(fikreatif)

Secuil Artikel Tentang E_Commerce


Akhir-akhir ini telah banyak bermunculan berbagai commercial website dan berbagai portal di Internet di Indonesia yang menawarkan berbagai barang dan jasa kepada masyarakat atau para konsumen. Indonesia sampai sekarang belum memiliki undang-undang tentang Internet yang antara lain mengatur transaksi transaksi e-commerce.

Dalam praktek perdagangan elektronik (e-commerce), walaupun kita belum mempunyai undang-undang yang mengatur secara langsung persoalan e-commerce ini, tapi kita bisa lihat, ternyata ada beberapa undang-undang yang dapat dikaitkan dengan transaksi jenis ini seperti UU Perlindungan Konsumen (Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen) yang bisa kita pakai untuk melindungi pihak pembeli (konsumen). Namun menurut Edmon Makarim, salah seorang pakar Hukum Telematika, salah satu kelemahan penggunaan UU Perlindungan Konsumen untuk melindungi pihak pembeli (konsumen) dalam transaksi e-commerce adalah hanya dapat diberlakukan kepada pelaku usaha yang bergerak di dalam wilayah hukum Republik Indonesia. Jadi walaupun belum menjangkau e-commerce secara keseluruhan tetapi untuk perusahaan yang jelas alamat dan kedudukannya (di Indonesia), bila si pelaku usaha tersebut melakukan wanprestasi maka ia tetap dapat dituntut menurut hukum Indonesia.

Bila pelaku usahanya berada di luar yuridiksi hukum kita, maka persoalan pilihan hukum ini tergantung dari perjanjian antara pihak penjual dan pembeli (dengan cara menyantumkannya dalam salah satu klausul di perjanjian e-commerce).

Kesulitan-kesulitan yang timbul apabila terjadi sengketa antara para pihak di dalam transaksi e-commerce, bukan saja menyangkut pilihan hukum yang akan diterapkan untuk dijadikan dasar menyelesaikan sengketa yang timbul, tetapi juga mengenai pilihan pengadilan yang akan memeriksa sengketa tersebut. Hal itu dapat dihindari apabila para pihak menentukan di dalam perjanjian di antara mereka pengadilan mana yang mereka pilih untuk menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul di kelak kemudian hari berkenaan dengan pelaksanaan dan penafsiran perjanjian di antara mereka.

Para pihak dapat pula menentukan di dalam perjanjian itu bahwa sengketa yang mungkin timbul di kelak kemudian hari diselesaikan oleh suatu badan arbitrase, baik badan arbitrase institusional maupun badan arbitrase ad hoc. Klausul dalam perjanjian yang mengatur mengenai hal ini disebut arbitration provisions atau klausul arbitrase.

Dalam hal tidak dicantumkannya pilihan hukum dalam perjanjian e-commerce nya, ada beberapa teori yang berkembang untuk menentukan hukum mana yang digunakan/berlaku, diantaranya:

1. Mail box theory (Teori Kotak Pos)

Dalam hal transaksi e-commerce, maka hukum yang berlaku adalah hukum di mana pembeli mengirimkan pesanan melalui komputernya. Untuk ini diperlukan konfirmasi dari penjual. Jadi perjanjian atau kontrak terjadi pada saat jawaban yang berisikan penerimaan tawaran tersebut dimasukkan ke dalam kotak pos (mail box).

2. Acceptance theory (Teori Penerimaan)

Hukum yang berlaku adalah hukum di mana pesan dari pihak yang menerima tawaran tersebut disampaikan. Jadi hukumnya si penjual.

3. Proper Law of Contract

Hukum yang berlaku adalah hukum yang paling sering dipergunakan pada saat pembuatan perjanjian. Misalnya, bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia, kemudian mata uang yang dipakai dalam transaksinya Rupiah, dan arbitrase yang dipakai menggunakan BANI, maka yang menjadi pilihan hukumnya adalah hukum Indonesia.

4. The most characteristic connection

Hukum yang dipakai adalah hukum pihak yang paling banyak melakukan prestasi.

Demikian lah semoga bermanfaat. Terimakasih.

(Bung Pokrol) Upload -- fikreatif

source: hukumonline.com

Tanya Jawab Tentang Hacker, Cracking dlll


Tentang Hacker

[0] T : Tolong Jelaskan Apa Itu HAcker ?

J : Hacker adalah: Seseorang yang tertarik untuk mengetahui secara mendalam

mengenai kerja suatu system, komputer, atau jaringan komputer."

[1] T : Maukah Anda mengajari saya cara hacking?

J : Hacking adalah sikap dan kemampuan yang pada dasarnya harus dipelajari sendiri.

Anda akan menyadari bahwa meskipun para hacker sejati bersedia membantu,

mereka tidak akan menghargai Anda jika Anda minta disuapi segala hal yang

mereka ketahui

Pelajari dulu sedikit hal. Tunjukkan bahwa Anda telah berusaha, bahwa Anda

mampu belajar mandiri. Barulah ajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik pada

hacker yang Anda jumpai.

Jika toh Anda mengirim email pada seorang hacker untuk meminta nasihat,

ketahuilah dahulu dua hal. Pertama, kami telah menemukan bahwa orang-orang

yang malas dan sembrono dalam menulis biasanya terlalu malas dan sembrono

dalam berpikir sehingga tidak cocok menjadi hacker -- karena itu usahakanlah

mengeja dengan benar, dan gunakan tata bahasa dan tanda baca yang baik,

atau Anda tidak akan diacuhkan.

Kedua, jangan berani-berani meminta agar jawaban dikirim ke alamat email

lain yang berbeda dari alamat tempat Anda mengirim email; kami menemukan

orang-orang ini biasanya pencuri yang memakai account curian, dan kami

tidak berminat menghargai pencuri

T : Kalau begitu arahkan saya?

J : Baiklah , kamu harus belajar !!

T : Apa yang harus di pelajari ?

J : Networking (jaringan) , Programing , Sistem Operasi , Internet

T : wow, apa gak terlalu banyak tuh ?

J : Tidak, Semua itu tidak harus kamu kuasai dalam waktu cepat, basicnya yang penting

Ingat semua itu perlu proses!

T : Networking saya mulai dari mana ?

J : Pengetahuan dasar jaringan ( konsep TCP/IP) , komponen dasar jaringan, topologi

jaringan, terlalu banyak artikel yang dapat kamu baca dan buku yang bertebaran

di toko toko buku, atau kamu bisa mencoba berkunjung kesitus ilmukomputer.com

T : Untuk programing ?

J : Mungkin yang terpenting adalah 'logika' pemrograman , jadi lebih kearah

pemanfaatan logika , ada baiknya belajar algoritma , pengenalan flowchart

atau bagan alur untuk melatih logika (teoritis) serta untuk prakteknya sangat

disarankan belajar pemrograman yang masih menomer satukan logika/murni

T : Kalau begitu bahasa pemrograman apa yang harus saya pelajari awalnya?

J : Bahasa Pemrograman apapun sebenarnya sama baik, tetapi ada baiknya belajar

bahasa seperti C , Perl , Phyton, Pascal, C++ , bukan berarti

menjelek-jelekkan visual programing ( nanti kamu akan tau bedanya )

(*ini murni pengalaman pribadi)

[3] T : Bagaimana saya harus memulai programing ?

J : Kumpulkan semua dokumentasi, manual, how to , FAQ , buku , dan contoh contoh

dari bahasa pemrograman yang akan anda pelajari , Cari dan install software

yang dibutuhkan oleh bahasa tersebut (Sesuai dokumentasi) , cobalah memprogram

walaupun program yang simple, dan kamu tidak di "haramkan" untuk mengetik ulang

program contoh dengan harapan kamu akan lebih mengerti dibandingkan kamu hanya

membaca saja, cari guru, teman atau komunitas yang bisa diajak bekerja sama

dalam mempelajari bahasa tersebut ( gabung dimilis, forum khusus bahasa tsb )

, sisanya tergantung seberapa besar usaha kamu. jangan mudah menyerah apalagi

sampai putus asa.

[1] T : Apakah Visual Basic atau Delphi bahasa permulaan yang bagus?

J : Tidak, karena mereka tidak portabel. Belum ada implementasi open-source dari

bahasa-bahasa ini, jadi Anda akan terkurung di platform yang dipilih oleh vendor.

Menerima situasi monopoli seperti itu bukanlah cara hacker.

[1] T : Apakah matematika saya harus bagus untuk menjadi hacker?

J : Tidak. Meskipun Anda perlu dapat berpikir logis dan mengikuti rantai pemikiran

eksak, hacking hanya menggunakan sedikit sekali matematika formal atau aritmetika.

Anda terutama tidak perlu kalkulus atau analisis (kita serahkan itu kepada para

insinyur elektro :-)). Sejumlah dasar di matematika finit (termasuk aljabar Bool,

teori himpunan hingga, kombinasi, dan teori graph) berguna.

T : Tentang pemrograman Web , apakah harus ?

J : Yupe, dikarenakan Internet adalah dunia kamu nantinya

T : Bahasa pemrograman web apa yang sebaiknya dipelajari untuk pemula ?

J : Mungkin kamu bisa mencoba HTML, dilanjutkan ke PHP yang akan membuat kamu lebih

familiar ke programing secara penuh

T : Tentang Sistem Operasi , kenapa harus ?

J : Penguasaan terhadap suatu operating system adalah sangat penting, kenapa ?

karena itulah lingkungan kamu nantinya , perdalami cara kerja suatu operating

system , kenali dan akrabkan diri :)

T : Sebaiknya, Operating system apa yang saya perdalami?

J : mungkin kamu bisa coba linux atau BSD , selain mereka free , dukungan komunitas

juga sangat banyak sehingga kamu tidak akan di tinggal sendirian jika menemukan

masalah, dan pula kemungkinan kamu untuk dapat berkembang sangatlah besar

dikarenakan sifat "open source"

T : Untuk pemula seperti saya , apa yang harus saya gunakan ?

J : Sebaiknya jika kamu benar benar pemula, kamu bisa gunakan linux , karena baik

sistem installasinya dan Graphical User Interfacenya lebih memudahkan kamu

T : Distro apa yang sebaiknya saya gunakan dan mudah untuk pemula

J : Kamu bisa mencoba Mandrake (disarankan oleh beberapa ahli yang pernah diajak

diskusi) , tetapi kamu bisa memilih sesukamu, meskipun aku memulainya juga

dengan mandrake tetapi aku lebih comfort dengan redhat.

T : Kalau tidak bisa Menginstall linux apakah jalan saya sudah tertutup?

J : Kamu bisa mencoba menginstall vmware , cygwin atau kamu bisa menyewa shell

T : Dimana Saya bisa mendapatkan programn program tersebut

J : berhentilah bertanya , dan arahkan browser kamu ke search engine , terlalu

banyak situs penyedia jasa yang dapat membantu kamu

T : Apakah saya HArus memiliki komputer ?

Y : IYA! , kecuali kalo kamu sudah dapat berinteraksi lebih lama dengan komputer

meskipun itu bukan milik kamu, tetapi sangat baik jika memilikinya sendiri

karena , pertama : Ide yang timbul bisa setiap saat, baik programing, riset

dsb, jadi ada baiknya kamu memilikinya agar dapat langsung

menyalurkan semua ide dan pemikiran kamu

Kedua : menggunakan PC sendiri membuat kamu merasa bebas untuk

bereksplorasi dan mencoba tanpa takut merusak dsb

T : Hardware apa yang saya butuhkan ?

Y : Menginggat harga komputer sudah relatif "murah" (mohon maaf buat yang masih belum

mampu membelinya) , kamu bisa sesuaikan spesifikasinya untuk kamu gunakan

T : Internet , apakah saya harus terkoneksi ke internet?

Y : Terkadang itu perlu, tetapi jangan terlalu memaksakan , kamu memang perlu terhubung

ke internet untuk mendownload modul, bacaan, update informasi, tetapi jangan jadikan

penghalang jika kamu tidak bisa terkoneksi secara periodik, jadilah kreatif

[1] T : Berapa lama waktu yang saya butuhkan?

J : Masalah waktu itu relatif, Bergantung seberapa besar bakat dan usaha Anda.

Kebanyakan orang memperoleh keahlian yang cukup dalam delapan belas bulan

atau dua tahun, jika mereka berkonsentrasi. Tapi jangan pikir setelah itu

selesai; jika Anda hacker sejati, Anda akan menghabiskan sisa waktu belajar

dan menyempurnakan keahlian.

T : Apakah tidak bisa yang Instan ? misal Tinggal gunain tool tertentu ?

J : Hum, kamu mo jadi hacker atau cuma pemakai tools ?, kalau menggunakan tools

semua orang juga bisa!!

[1] T : Bagaimana cara mendapatkan password account orang lain?

J : Ini cracking. Pergi sana, bodoh.

[1] T : Bagaimana cara menembus/membaca/memonitor email orang lain?

J : Ini cracking. Jauh-jauh sana, goblok

[0] T : Cracker ? apa itu ?

J : Cracker adalah individu yang mencoba masuk ke dalam suatu sistem komputer

tanpa ijin (authorisasi), individu ini biasanya berniat jahat/buruk, sebagai

kebalikan dari 'hacker', dan biasanya mencari keuntungan dalam memasuki suatu

sistem

[1] T : Saya dicrack. Maukah Anda menolong saya mencegah serangan berikutnya?

J : Tidak. Setiap kali saya ditanya pertanyaan di atas sejauh ini, ternyata

penanyanya seseorang yang menggunakan Microsoft Windows. Tidak mungkin secara

efektif melindungi sistem Windows dari serangan crack; kode dan arsitektur

Windows terlalu banyak mengandung cacat, sehingga berusaha mengamankan Windows

seperti berusaha menyelamatkan kapal yang bocor dengan saringan. Satu-satunya

cara pencegahan yang andal adalah berpindah ke Linux atau sistem operasi lain

yang setidaknya dirancang untuk keamanan.

T : Apakah saya perlu komunitas ?

J : YUPE , komunitas sangat kamu perlukan, apalagi jika kamu memilih untuk berkecimpung

di dunia opensource, banyak milis yang bisa kamu ikuti, sebaiknya ikuti milis yang

spesifik sesuai dengan yang kamu gunakan. (misal linux, sesuai distro )

T : Apakah termasuk milis sekuriti ?

J : iyah ! cobalah bugtraq@securityfocus.com

(Fikreatif)

ReFerensi :

[0]. *RFC1392,Internet User Glossary

[1]. How to Become A Hacker - Eric S Raymond

Terjemahan Indonesia dari How To Become A Hacker - Steven Haryanto

[2]. Ezine at http://ezine.echo.or.id

[3]. Milis Newbie_hacker@yahoogroups.com

[4]. #e-c-h-o room @t DALNET

. Pendapat pribadi , hasil diskusi, MIlis lain , forum, Chatting

 
ES-TE-EM-JE - Wordpress Themes is powered by WordPress. Theme designed by Web Hosting Geeks and Top WordPress Themes.
por Templates Novo Blogger